” Kabarnya, Agus Rubianto meminta 3 Miliar untuk ‘biaya’ pengganti, setelah dirinya ditarik ke DPP, dan setelah proses aklamasi Cek Endra saat itu, jelas ketua terpilih tidak memenuhi itu, yang kini ditagih dalam bentuk porsi kepengurusan melalui surat poin kesepakatan yang beredar, ” jelas sumber itu lagi.
Menanggapi panasnya situasi itu, Ia dengan tegas membantah adanya surat kesepakatan yang disampaikan ketua terpilih kepada Loyalis. Bahwa surat itu sebagai informasi Hoax yang sengaja dihembuskan untuk menciptakan ketidakpastian publik.
“Saya tegaskan, isu surat kesepakatan itu tidak pernah ada dikeluarkan secara resmi. Itu informasi Hoax yang tujuannya jelas, ingin memecah belah soliditas Golkar Jambi yang sudah terbentuk,” tegasnya.
Menurutnya, informasi bohong ini sengaja dimainkan oleh oknum yang tidak puas dengan hasil Musda ke XI partai Golkar Jambi. Ia pun menambahkan, jikapun ada pembicaraan atau kesepakatan di tingkat elit, hal itu seharusnya tidak mengorbankan marwah partai. Ia menegaskan bahwa dinamika politik di Golkar Jambi tidak pernah mengenal model “paksa-memaksa” dalam pembagian kekuasaan.
“Kalaupun benar ada surat itu, yang saya yakini tidak ada, ini adalah preseden buruk. Selama ini Golkar Jambi tidak ada dinamika seperti itu, yang mengatur porsi kesepakatan pengurus baru secara kaku antara kubu Cek Endra dan kubu Agus Rubianto yang ditarik ke DPP. Proses formatur itu hak prerogatif ketua terpilih,” pungkasnya.
Terpisah, Para kader menilai telah terjadi dugaan intimidasi dan pendiktean oleh Wakil Ketua Umum Bappilu Wilayah Sumatra, Ahmad Doli Kurnia, terhadap hak prerogatif ketua formatur terpilih dalam penyusunan struktur pengurus DPD Partai Golkar Jambi masa bakti 2025–2030.
“Kami kader Golkar Jambi menuntut keadilan. Tindakan saudara Doli yang memaksakan kehendak dalam proses formatur tidak mencerminkan semangat musyawarah dan nilai-nilai Panca Bhakti Partai Golkar,” ujar salah satu perwakilan kader Jefri Pardede
Hingga berita ini diturunkan, Ketua Terpilih DPD I Partai Golkar Jambi saat dikonfirmasi via pesan whatsapp belum merespon. Bahkan Waketum Bidang Bapilu Sumatera Ahmad Doli Kurnia dikonfirmasi melalui Whatsapp juga belum ada keterangan resmi terkait mandeknya SK dan isu surat kesepakatan itu, kini dinamika susunan pengurus Partai Golkar Jambi menjadi bola liar di internal.






