Reses DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Tebar Bantuan dan Dengar Keluhan Warga

“Memang ada program dari wali kota, bank harkat, namun susah sekali untuk cair. Kami berdiri sendiri. Mereka sukarela menyisihkan uang untuk pembelian kostum, baju melayu,” katanya.

“Kami sering ikut acara, kami belum punya seragam batik untuk UMKM. Kalau bisa diberikan bantuan seragam batik,” sambung Fitri.

Bacaan Lainnya

Satu ibu Majelis Taklim Fastabikul Khairot RT 16 yang juga guru PAMI juga menyampaikan aspirasi terkait guru PAMI.

Yunita warga RT 17 Masjid Al Ansor menyampaikan aspirasi terkait jalan ke masjid dan pemakaman yang mengalami kerusakan.

“Kami mohon untuk diperhatikan perbaikan jalan kami,” ujarnya.

Menjawab dari usulan atau aspirasi dari masyarakat tersebut, Kemas Faried akan memperjuangkannya.

Seperti aspirasi dari Fitri, terkait permodalan. Menurut Kemas Faried, memang belum ada bantuan uang tunai, hanya peralatan.

“Saya coba koordinasikan dengan Baznas. Periode awal menjadi anggota DPRD, kami berkolaborasi dengan Bank Jambi. Namun, program tersebut tidak ada lagi,” ujarnya.

“Kita akan coba cara lain terkait,” sambungnya.

Terkait aspirasi bantuan seragam batik untuk anggota UMKM, Kemas Faried bilang ini akan ditampungnya.

Pada kesempatan tersebut, Kemas Faried juga membawa kabar bahagia untuk guru-guru PAMI.

Menurutnya, untuk permasalahan guru PAMI, ia akan koordinasi dengan bagian hukum dan Pemkot Jambi untuk membicarakan masalah perwal mengenai batas usia guru PAMI.

“Untuk yang 5 orang guru PAMI, honorariumnya dari Januari-Desember akan saya bantu dengan dana pribadi saya,” ujar Kemas Faried yang disambut tepuk tangan masyarakat.

Di akhir acara, Kemas Faried menyerahkan bantuan untuk majelis taklim dan peralatan untuk UMKM, seperti lemari pendingin, mesin jahit, kompor gas, freezer, dan banyak lainnya.

Pos terkait