“Pengaruh kemacetan, masalah di sungai, dan peralihan mobil angkutan menjadi faktor utama dimana akibatnya hanya 11 juta ton yang terangkut hingga akhir tahun ini,” jelas Al Haris.
Sebelumnya, kuota batu bara pada tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2024. Hal ini dibuktikan dengan penyuplaian batu bara yang mencapai 39 juta ton.
Mengatasi hal tersebut, pemerintah provinsi, pemerintah daerah san pelaku usaha tambang batu bara telah menggelar rapat evaluasi terkait dengan Instruksi Gubernur (Ingub) Jambi Nomor 1/INGUB/DISHUB/2024 yang bertujuan untuk mengevaluasi permasalahan yang dihadapi serta mencari solusi demi tercapainya target penyuplaian batu bara di Provinsi Jambi.