Al Haris mengatakan, dirinya telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk segera menelusuri kebenaran peristiwa tersebut. Jika benar terjadi, ia tidak segan akan mengambil tindakan tegas dan mengevaluasi posisi kepala sekolah yang bersangkutan.
“Saya akan cek nanti dengan Kadis Pendidikan apa masalahnya,” tegasnya.
Kasus ini bermula dari laporan seorang guru PPPK di SMA N 4 Dendang yang merasa dilecehkan oleh Kepala Sekolah. Dalam keterangannya, guru tersebut menyebut sang kepala sekolah sempat mengatakan bahwa guru PPPK hanya “sejagung” istilah yang bermakna kecil atau tak berarti.
“Guru PPPK katanya cuma sejagung, kecil,” ujar seorang guru.
Masalah semakin memanas setelah diketahui bahwa ketegangan itu berawal dari aksi protes siswa yang menuntut agar ruangan OSIS yang dijadikan kantin dikembalikan ke fungsi semula. Guru PPPK tersebut disebut-sebut turut mendukung aspirasi para siswa, yang kemudian memicu ketidaksenangan kepala sekolah.