“Jadi saya berharap hari ini kita akan bersama berdiskusi sama-sama, intinya adalah kita ingin pertemuan ini suatu yang tidak sia-sia dimana masih ada yang membeli batubara yang kita miliki, kecuali kalau sekarang tidak dibutuhkan lagi, tapi saat ini dibutuhkan oleh dunia. Jadi kita harus memaksimalkan hal tersebut,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Al Haris juga menegaskan bahwa dari paparan tiga Perusahaan ini adalah bagaimana mempercepat jalan dari desa Tenam sampai ke pelabuhan di Kemingking.
“Artinya, problem dari Sarolangun sampai Tenam sudah aman, sudah ada solusi, tinggal lagi dari Tenam ke Jambi itu yang menjadi problem, kalau bisa teman-teman kita fokus dari Tenam ke Jambi. Bagaimana caranya jalur sampai ke pelabuhan di Kemingking itu yang kita fokuskan, kita gotong royong, proyek dikerjakan bersama untuk mempercepat karena sudah ada jembatan, sudah ada jalan, sudah dibuka semua jalurnya,” tegas Gubernur Al Haris.
Sementara itu, PT. Putra Bulian Properti yang diwakili oleh pimpinan Perusahaan yaitu Wilson, dimana PT. ini membangun jalan khusus batubara di Muaro Jambi dan Kabupaten Batang Hari memaparkan rencana investasi yang digelontorkan mencapai Rp.2.027.250.000, dan saat ini juga mengalami beberapa kendala dilapangan, diantaranya adalah pembebasan lahan 22 bidang tanah yakni soal harga tanah yang terlalu tinggi.
PT. Inti Bangun Sarana, yang diwakili oleh Direktur Utama PT. IBS, Bambang memaparkan bahwa salah satu kendala adalah sungai Batanghari menjadi jalur transportasi air pengangkutan batubara namun terdapat banyak area dangkal dan direncanakan untuk dilakukan dredging dengan biaya awal yang terbilang besar, namun biaya maintenance setelah dredging akan lebih kecil.
Sedangkan perwakilan PT. Sinar Anugerah Sukses menyatakan bahwa perkembangan infrstruktur ini membawa dampak signifikan terhadap industri pertambangan dan pertumbuhan ekonomi. Namun perkembangan ini juga diiringi dengan berbagai tantanagan dan problematika.