Yang membuat orang tua korban geram, pihak sekolah justru dinilai tidak menunjukkan empati terhadap korban. Ia menyebut, alih-alih memberi pendampingan, pihak sekolah malah menyarankan untuk mencabut laporan di kepolisian dan berdamai dengan pelaku
“Sebelum pindah wali kelas menyuruh anak saya berdamai, suruh cabut laporan di Polresta,” kata orang tua korban.
Sikap tersebut memunculkan pertanyaan besar tentang peran sekolah sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya menjamin keamanan dan perlindungan bagi peserta didik. Diamnya pihak sekolah dianggap sebagai bentuk pembiaran terhadap praktik kekerasan di lingkungan pendidikan.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMK Negeri 1 Kota Jambi belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi atas dugaan kekerasan yang terjadi di lingkungan mereka.






