Lebih lanjut, Widrin menyampaikan bahwa Jamtos membuang limbahnya ke aliran anak sungai yang berada di Simpang lV Sipin.
“Jamtos tu dahulunya kios minyak, sekarang jadi Jamtos. Sering buang limbah ke sini dan dak biso dipake lagi aeknyo. Sayo lihat sering warno-warno hitam dan bau dibuang ke sungai jugo,” imbuhnya.
Sementara itu, warga sudah benci terhadap pihak JBC dan Jamtos yang yang diduga membangun Mal megah tanpa memperhatikan keselamatan warga sekitar.
“Mulai dari RT 10, 9, 8, 11 3, 32 dan Rt 02, merencanakan aksi unjuk rasa jika tidak adanya itikad baik dalam 2 bulan kedepan, dalam mengatasi banjir oleh pihak JBC maupun pemerintah Kota Jambi dan Provinsi Jambi. Sekarang masih bisa ditahan, hati-hati kalau aksi warga Sungai Kambang JBC bisa di tutup,” tegas Widrin.
Terkahir, Widrin menerangkan bahwa kolam retensi yang dimiliki JBC saat ini seperti kolam ikan yang cocok digunakan untuk spot mancing.