“Pemerintah Provinsi Jambi juga berupaya melalui salah satu program prioritas pembangunan, yaitu penguatan sistem kesehatan primer dan peningkatan kualitas pendidikan, sebagai bagian dari visi pembangunan Provinsi Jambi untuk mewujudkan Jambi yang mantap, berdaya saing, dan berkelanjutan pada tahun 2029 di bidang pendidikan yang diharapkan dapat mendorong semangat masyarakat untuk terus melanjutkan pendidikan tinggi guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkapnya.
Kemudian Sekda Sudirman juga menuturkan, peran lembaga pendidikan tinggi kesehatan sangat krusial dan strategis, Poltekkes Jambi sebagai institusi vokasi, tidak hanya berfokus pada pencetakan tenaga kesehatan yang kompeten secara teknis, tetapi juga diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian sosial serta pemahaman mendalam terhadap dinamika masyarakat lokal.
“Kami yakin bahwa para mahasiswa baru yang memulai perjalanan akademiknya hari ini akan menjadi mitra strategis dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat, penanggulangan stunting, penguatan layanan primer, serta promosi gaya hidup sehat,” tuturnya.
“Melalui kegiatan PKKMB ini, diharapkan para mahasiswa baru dapat meningkatkan kesadaran kebangsaan, kedisiplinan, dan tanggung jawab, serta memiliki semangat belajar yang tinggi. Diharapkan pula, mahasiswa tidak hanya menjadi pembelajar pasif, melainkan pembelajar aktif yang berpikir kritis, adaptif terhadap perubahan, dan terbuka terhadap kolaborasi lintas sektor. Harapan kami, serta seluruh civitas akademika Poltekkes Jambi, adalah untuk membina mahasiswa agar memahami peran mereka sebagai kaum terdidik melalui berbagai program inovasi kesehatan, pelatihan, penguatan layanan berbasis komunitas, serta pengabdian kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Poltekkes Kemenkes Jambi Dr. Rusmimpong, S.Pd., M.Kes melaporkan, partisipasi dalam PKKMB tahun ini mencakup 3.106 mahasiswa baru, dengan rincian 1.461 mahasiswa reguler dan 1.645 peserta dari kalangan profesional kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan.
“Selain itu, terdapat pula partisipasi dari mahasiswa yang belum menyelesaikan studi pada tahun sebelumnya,” ujarnya.