Lebih lanjut, setelah penumpang menunggu selama 1 jam 30 menit di pesawat. Kemudian, para penumpang diarahkan turun dan menunggu di ruang tunggu.
“Saya hitung jika pesawat berangkat jam 20.00 WIB saya tak akan terkejar melanjutkan perjalanan ke Solo. Karena pesawat coneccting jam 17.00 WIB dan kereta api terakhir jam 9 malam. Saya memutuskan batal berangkat,” ujar Ahmad Fauzi.
Menurut Ahmad Fauzi, mestinya manajemen Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi harus meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana landasan pacu pesawat.
“Masa alasan suhu meningkat lalu aspal memuai dan ban masuk kedalam, itu tak bisa diterima akal. Karena konsumen tidak mau tahu itu sifatnya pelayanan. Agenda pribadi saya jadi rusak tidak bisa menghadiri anak wisuda,” sebutnya.