Amerika Serikat vs Iran, PBB Ingatkan Bahaya Perang Besar

Nada serupa juga datang dari sejumlah negara lain. Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, menyebut situasi di Timur Tengah sangat mengkhawatirkan dan menegaskan dukungan terhadap upaya diplomatik. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja perundingan.

“Kami menyadari perkembangan dalam 24 jam terakhir, termasuk pengumuman Presiden Trump tentang serangan AS terhadap fasilitas nuklir di Iran. Tindakan militer yang sedang berlangsung di Timur Tengah sangat mengkhawatirkan, dan sangat penting untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Selandia Baru sangat mendukung upaya menuju diplomasi. Kami mendesak semua pihak untuk kembali berunding. Diplomasi akan memberikan resolusi yang lebih langgeng daripada tindakan militer lebih lanjut.” Ujar Winston Peters.

Bacaan Lainnya

Kecaman keras datang dari negara-negara seperti Kuba dan Venezuela. Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, menyebut serangan itu sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, sementara Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil, menuduh AS melakukan agresi atas desakan Israel.

Sementara itu, Australia menyatakan keprihatinan atas program nuklir dan rudal Iran yang dianggap menjadi ancaman. Namun, pemerintah Australia juga menyerukan agar situasi tidak terus memburuk dan kembali pada jalur diplomatik.

Ketegangan antara Iran dan Israel yang telah berlangsung selama beberapa waktu kini mencapai titik genting. Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran dinilai bisa memicu konflik lebih luas jika tidak segera ditangani melalui jalur damai.

 

Sumber: Reuters

Pos terkait