Makna Berkurban di Tanah Sepucuk Jambi Sembilan Lurah

Oleh:FAHMI RASID

Sekretaris PUSDIKLAT LAM Provinsi Jambi

Bacaan Lainnya

Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Idul Adha tahun ini telah tiba, gema takbir berkumandang dari dusun hingga kota Di Tanah Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, semangat berkurban tidak hanya hadir dalam bentuk hewan yang disembelih, tetapi juga dalam bentuk nilai-nilai luhur yang terus hidup di tengah masyarakat kita.

Di balik tradisi kurban, sesungguhnya tersimpan pesan spiritual yang kuat. Seperti yang diteladankan oleh Nabi lbrahim dan Nabi lsmail, kurban adalah simbol keikhlasan dan ketaatan pada perintah Allah. Di Provinsi Jambi Umum dan khususnya di Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, nilai ini tercermin dari gotong royong masyarakat dalam setiap pelaksanaan kurban, mulai dari penggalangan dana, pengadaan hewan, hingga pembagian daging secara merata kepada yang berhak menerimanya.

Berkurban juga adalah bentuk cinta sesama. Di kampung. didusun, di desa, dikelurahan dan seluruh pelosok Jambi, kita masih menjumpai keluarga-keluarga yang jarang menikmati daging. Maka saat kurban tiba, daging yang dibagikan menjadi penghapus sekat antara yang mampu dan yang kekurangan. Di sinilah kurban menjadi jembatan sosial yang mempererat persaudaraan.

Lebih dari itu, berkurban adalah ajakan untuk menanggalkan ego dan kerakusan pribadi. Masyarakat Jambi, yang dikenal dengan budaya ramah dan bersahaja, diingatkan kembali bahwa esensi kehidupan adalah berbagi dan berbuat baik, bukan menumpuk kekayaan atau mengejar status.

Di tengah geliat pembangunan Provinsi Jambi hari ini, mari kita jadikan semangat kurban sebagai penguat etos kerja, pengabdian, dan kepedulian terhadap sesama. Pemimpin yang berkurban adalah ia yang mendahulukan rakyatnya. Pejabat yang berkurban adalah ia yang sanggup menanggalkan kenyamanan pribadi demi melayani masyarakat. Rakyat yang berkurbanadalah mereka yang sabar, tangguh, dan tetap bersyukur dalam keterbatasan.

Pemerintah Provinsi Jambi mengambil peran aktif dalam pelaksanaan ibadah kurban tahun 2025 dengan berbagai langkah strategis untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan tersebut. Dalam Upaya Pengawasan dan Kesehatan Hewan Kurban, Pemprov Jambi membentuk tim pengawas di setiap kabupaten dan kota untuk mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Langkah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit, khususnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebanyak 17.400 dosis vaksin PMK telah didistribusikan sebagai langkah antisipatif.

Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum pemotongan (antemortem) juga dilakukan dua pekan sebelum Idul Adha untuk memastikan kesehatan hewan kurban.

Alhamdulillah, pada tahun ini Bapak Presiden H. Prabowo Subianto memberikan bantuan 12 ekor sapi kurban jenis Brahman Cross (BX) kepada masyarakat di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Sapi-sapi ini berasal dari peternak lokal, mendukung sektor peternakan daerah. Pada kesempatan lain perayaan Idul Adha tahun 2025, Gubernur Jambi, Dr.H. AI Haris, menyumbangkan dua ekor sapi kurban yang disembelih di rumah dinasnya.

Daging dari hewan kurban tersebut didistribusikan kepada masyarakat sekitar dan komunitas yang membutuhkan. Selain itu, Gubernur Dr.H.AI Haris juga berperan dalam menyalurkan bantuan 12 ekor sapi kurban dari Presiden.

Prabowo Subianto kepada masyarakat di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi, termasuk satu ekor sapi untuk tingkat provinsi. Sapi-sapi tersebut memiliki bobot antara 800 kg hingga 1,035 ton dan berasal dari peternak lokal, sebagai bentuk dukungan terhadap sektor peternakan daerah.

Langkah- langkah ini mencerminkan komitmen Gubernur Jambi dalam mendukung pelaksanaan ibadah kurban yang aman, sehat, dan sesuai syariat Islam, serta mendukung kesejahteraan masyarakat dan peternak lokal.

Keterlibatan Gubernur Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam pelaksanaan ibadah kurban 2025 memiliki beberapa kaitannya secara strategis dengan arah kebijakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi 2025-2029, khususnya dalam aspek pembangunan sosial-keagamaan, ketahanan pangan, dan penguatan ekonomi lokal. Berikut ini adalah sedikit penjelasan keterkaitannya:

1. Peningkatan Ketahanan Pangan dan Peternakan Lokal;

Pos terkait