VOJNEWS.ID – Berdasarkan hasil data akhir tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Sosial (BPS), Provinsi Jambi masuk 5 besar tingginya angka kemiskinan di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi mengatakan bahwa penurunan ini disebabkan oleh sektor pertambangan yang tidak maksimal.
Selain itu, deflasi pada bulan April sampai Juli tahun 2024 juga mempengaruhi meningkatnya angka kemiskinan di Provinsi Jambi. Hal ini dikarenakan, kemampuan daya beli masyarakat Jambi yang berskala kecil terhadap produk-produk hasil pertanian.
“Angka kemiskinan kita di bawah nasional. Itu dampak dari deflasi yang mempengaruhi adanya tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi,” kata Sudirman, Selasa (21/1/25) di Rumah Kito Resort Hotel Jambi.