“Keberadaan stockpile batu bara milik PT SAS di Aur Kenali ini kalau kita lihat sangatlah tidak cocok, karena tidak jauh dari pemukiman warga. Dan hanya berjarak puluhan meter terdapat penyulingan air bersih milik PDAM Tirta Mayang. Disini lah kita lihat Wali Kota Maulana ini berpihak kepada masyarakat atau perusahaan,” kata Dr Dedek Kusnadi.
Ia menilai, Pemerintah Kota Jambi, khususnya Wali Kota Maulana, seharusnya sudah mengambil sikap tegas dengan menutup secara permanen aktivitas PT SAS di Aur Kenali.
“Pak Maulana ini seperti tidak peka saja terhadap jeritan warganya. Cobalah sebagai seorang pemimpin harus tegas, jangan berdiam diri. Masalah stockpile batu bara PT SAS ini telah berlangsung lama, dan hingga saat ini belum ada putusan tetap dari pemerintah kota. Pesan saya jangan ada lobi lobi atau ‘main mata’ dengan PT SAS, kasihan masyarakat kecil,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Wali Kota Jambi, Maulana, belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan warga dan sorotan publik terhadap stockpile PT SAS.