Tampung Aspirasi Tenaga Honorer, Ketua Komisi IV: Kami Perjuangkan Ini ke BKN dan DPR RI

Ketua komisi lV DPRD Provinsi Jambi, Samsul Riduan akan perjuangkan aspirasi tenaga honorer ke BKN dan DPR-RI
Ketua komisi lV DPRD Provinsi Jambi, Samsul Riduan akan perjuangkan aspirasi tenaga honorer ke BKN dan DPR-RI

VOJNEWS.ID – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Samsul Riduan akan berusaha keras memperjuangkan aspirasi tenaga honorer se-provinsi Jambi untuk menyelesaikan permasalahan tenaga honorer, khususnya yang belum masuk database agar bisa menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Selain itu, ada beberapa tuntutan dari Asosiasi Honorer se-provinsi Jambi seperti; gaji standar UMR, pengangkatan status honorer menjadi PPPK, kemudian PPPK Paruh Waktu menjadi PPPK Penuh waktu, hingga kesetaraan dan keadilan bagi yang sudah memenuhi syarat agar di perhatikan dan menjadi prioritas saat pembukaan PPPK.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan oleh Samsul Riduan usai menerima aspirasi dari tenaga honorer se-provinsi Jambi di ruang banggar DPRD Provinsi Jambi, Jum’at (17/1/2025).

“Kita DPRD Provinsi Jambi bersama pemerintah provinsi Jambi menyambut aspirasi honorer Provinsi Jambi, mulai dari nakes, guru, dan instansi-instansi lain yang menjadi tenaga honorer, khususnya yang sudah masuk dalam database sekitar 4.970,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi.

“Insyaallah, regulasi dari pusat sudah jelas, minimal jadi tenaga PPPK paruh waktu,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Samsul Riduan menyampaikan bahwa aspirasi tenaga honorer ini akan mereka sampaikan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan DPR RI. Mengingat, regulasi ini berada di pusat.

“Dari aspirasi teman-teman tenaga honorer pengen jadi PPPK penuh waktu, ini akan kami perjuangkan. Karena menyangkut regulasi ini bukan di Provinsi Jambi, tapi ini menyangkut dengan Undang-Undang yang diterbitkan oleh pemerintah pusat yang harus kami dorong,” jelas Samsul Riduan.

“Besok Senin, kami dari komisi lV bersama pimpinan akan ke BKN dan DPR-RI untuk menyampaikan aspirasi dari teman-teman honorer agar regulasi ini ada tarik ulurnya. Jangan seperti saat ini, regulasi diterbitkan, APBD kita tidak mampu untuk mangkomodir semua yang diterbitkan dari pusat,” sambungnya.

Pos terkait