Menurutnya, anak-anak yang masih bersekolah masih bisa dibina melalui guru Bimbingan Konseling (BK) dan peran orang tua.
“Masih mungkin, masih bisa dibina oleh mereka. Sepanjang itu bisa, kita belum berpikir kearah itu. Tapi anak-anak yang putus sekolah, yang geng-geng motor itu saya kira wajib dan perlu dibina di Barak-barak militer,” pungkasnya.
Langkah ini diharapkan dapat meredam keresahan masyarakat terhadap aksi berandalan bermotor dan kriminalitas remaja yang kian marak di sejumlah wilayah di Jambi.