Dikatakan Hj. Hesti Haris, peran Dharma Wanita Persatuan (DWP) dalam keluarga sangatlah penting, terutama sebagai pendamping suami dan pendidik utama pembentukan karakter anak.
“DWP berfokus pada peningkatan kualitas anggota dan keluarganya untuk mencapai kesejahteraan, yang secara langsung berdampak pada pembentukan karakter,” kata Hj. Hesti Haris.
“DWP mengimplementasikan pengajaran pembentukan karakter melalui program kerja dan kegiatan nyata. Anggota DWP didorong untuk menjadi teladan yang baik dalam sikap, tutur kata, dan perilaku di lingkungan keluarga dan masyarakat,” tambahnya.
“DWP berperan sebagai fasilitator dan motivator bagi para ibu untuk menjadi pendidik karakter yang efektif di rumah, dengan memanfaatkan pendekatan edukatif dan keteladanan,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini Hj.Hesti Haris juga mengajak seluruh anggota DWP untuk bisa ikut berkontribusi dalam perlombaan pantun. Pantun adalah bentuk seni dan warisan budaya Melayu yang kaya, sempurna dalam rangka perayaan HUT Provinsi nantinya kita DWP dan TP-PKK akan lombakan pantun.
“Mulai Desember ini saya harapkan DWP ikut berkontribusi dalam perlombaan pantun, dalam rangka HUT Provinsi Jambi nanti kita adakan lomba pantun, sebagai daerah Melayu semua dimulai dengan berpantun, untuk itu kita harus bisa lestarikan budaya ini,” pungkasnya.
Sementara itu juga, Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jambi Hj. Iin Kurniasih Sudirman menyampaikan, Momentum Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (HUT DWP) seharusnya lebih dari sekadar kegiatan seremonial, tetapi menjadi refleksi dan dorongan semangat kebersamaan dan melaksanakan aksi nyata ikut dalam pembangunan daerah, sesuai dengan tema
“Peran Strategis Dharma Wanita Persatuaan dalam Pendidikan anak bangsa untuk Indonesia Emas 2045. “DWP berperan penting ikut dalam pembangunan bangsa. Selain itu peran DWP juga berperan mendidik anak bangsa dengan penuh semangat hati yang penuh ikhtiar. Masa depan bangsa Indonesia tidak ditentukan oleh kebijakan dan teknologi saja, kekuatan keluarga dan karakter generasi serta ketagihan perempuan untuk mewudkan Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
“Setiap anak harus dapat diberikan asih, asuh yang baik dengan tiga kebutuhan dasar anak Asah (stimulasi), Asih (kasih sayang), dan Asuh (pemeliharaan/nutrisi), yang mutlak diperlukan untuk memastikan tumbuh kembang fisik, mental, dan emosional anak berjalan optimal, menciptakan individu yang sehat, cerdas, dan berkualitas, untuk itu peran perempuan sangat menentukan dalam pemenuhan gizi yang cukup,” sambungnya.
Ditegaskan Hj. Iin Kurniasih, generasi emas 2045 tidak akan lahir dari sistem instant melainkan dari lahir dari sistem kesabaran dan sistem kerja keras hari ini serta ketulusan.
“Peran kita sebagai istri, ibu dan anggota organisasi bukanlah peran yang kecil, justru dari rumah tangga yang harmonis akan lahir generasi yang berintegritas yang baik dan Berakhlak Mulia, keluarga mempunyai peranan besar dalam membentuk karakter anak bangsa yang di persiapkan untuk mendatang,” tegasnya.





