Selain itu, Al Haris juga menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya kasus judi online (judol) di Provinsi Jambi yang tercatat sebagai salah satu daerah dengan tingkat kasus tertinggi di Indonesia. Dalam sebuah pernyataan tegas, ia menyoroti peran keluarga dalam mengawasi penggunaan gawai oleh anak-anak.
“Jambi tertinggi judol di Indonesia, tolong anal-anak kita dievaluasi lagi dalam menggunakan handphone. Kenapa? Karena anak-anak itu besar dan tumbuh di rumah kita, kalau mereka terlibat judol yang salah pasti kita. Paling banyak terlibat judol itu 10-20 tahun, artinya kita sudah kebablasan memberikan anak kita fasilitas,” tuturnya.
Gubernur Jambi dua periode itu juga menyerahkan secara simbolis bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank 9 Jambi senilai Rp10 juta.
