VOJNEWS.ID – Pembangunan jalan khusus angkutan batubara di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi terus dikebut oleh PT Inti Bangun Sarana (IBS). Dari total panjang 101 kilometer yang direncanakan, hingga kini sekitar 72 kilometer sudah dapat dilalui kendaraan. Sementara sisanya, sekitar 29 kilometer, masih menunggu proses perizinan Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH).
Sejumlah infrastruktur pendukung turut dibangun dalam proyek ini, termasuk underpass oleh PT Kedaton dan jembatan di kawasan Jelutih dengan nilai investasi mencapai Rp60 miliar. Jembatan tersebut diberi nama unik, yakni Jelita Merah Putih, yang merupakan akronim dari “Desa Jelutih” dan “Merah Putih”, simbol nasionalisme.
“Jelita itu karena di desa itu ada desa Jelutih, agar lebih keren. Jelita merah putih, memang sejak awal jembatan itu merangkai desa-desa di sebrang sungai tambesi ini. Merah putih itu sebagai simbol nasionalisme kita,” ujar perwakilan PT IBS, Bambang Subagyo, Selasa (17/6/2025).
Namun, Bambang menegaskan bahwa dana Rp60 miliar hanya mencakup struktur atas jembatan.
“Anggarannya mungkin lebih pak, kalau 60 itu hanya struktur atasnya,” tegasnya.
Gubernur Jambi, Al Haris, yang telah meninjau langsung progres pembangunan, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja PT IBS. Ia menilai perusahaan tersebut lebih progresif dibanding dua perusahaan lainnya yang turut menangani proyek jalan batubara..