“Yo karena pekerja pada libur balik kampung,” kata Komisaris JBC, Syarasaddin.
Pihak JBC sebelumnya bersikukuh mengatakan jika banjir bukan berasal dari mereka, pasalnya kolam retensi dengan panjang 78 meter, lebar 12 meter dengan kedalaman 2 meter, yang dibanguannya sudah melebihi dua kalilipat Amdal yang dikeluarkan DLH Kota Jambi.
Pernyataan JBC berbeda dengan pemerintah, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Provinsi Jambi, Yaser Arafat mengatakan, berdasarkan hasil Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan pada Jumat, (28/2/25) lalu, kolam retensi yang di bangun pihak JBC hanya satu berbanding empat dari banguan semestinya yang menampung sekitar 28-30 kubik air.
“Yang kita rencanakan awal itu, kan harus menampung lebih kurang 28 ribu kubik air, namun sekarang ini, baru 1/4,” kata Yaser.
Begitupun dengan pernyataan Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata yang menyatakan, kolam retensi milik JBC masih bermasalah yang belum memenuhi standar, bahkan drainase keliling tidak berfungsi dengan baik, sehingga air langsung menerjang badan jalan.
“Kita lihat, setiap hujan jalan di depan itu tergenang, seharusnya terkumpul ke drainase keliling dulu kemudian masuk ke kolam retensi, artinya realita mengatasi banjir oleh pihak JBC belum kelihatan,” kata Ivan Wirata.
Menurut hasil Sidak komisi III DPRD Provinsi Jambi beberapa waktu yang lalu, kata Ivan, terdapat hal yang mengecewakan.
“Saya mendapat informasi anggaran itu harusnya Rp 2 Miliar, tapi kenyataan realisasi di lapangan cuman Rp 300 juta, artinya wujud yang di banguan tidak sesuai dengan spek,” ujar Ivan Wirata.
Selanjutnya, Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Ansori mendukung penuh kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah Kota Jambi, yang dikabarkan bakal melakukan kroscek terhadap semua perizinan JBC.
“Untuk perizinan ini milik kota, kita tengok kemaren pak maulana mau kroscek semua itu,” kata Wakil Komisi III DPRD Provinsi Jambi.
Warga berharap adanya aliran dungai tersebut dapat dilakukan pengerukan dan untuk segera membuat kolam retensi dengan kapasitas penampungan air yang besar, bukan seperti kolam ikan.