Operasi JBC Terancam Ditutup: Hati-Hati Kalau Aksi Warga Sungai Kambang

Warga ancam tutup operasional Janbi Business Center (JBC) Jambi
Warga ancam tutup operasional Janbi Business Center (JBC) Jambi

VOJNEWS.ID – Warga Kelurahan Simpang lV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi mengancam pihak Jambi Business Center (JBC) untuk dilakukan penutupan akibat dari dampak buruk yang mereka timbulkan terhadap lingkungan masyarakat.

Diketahui, bangunan megah yang berada di Simpang lV Mayang saat ini dahulunya adalah rawa-rawa yang sering disebut masyarakat sebagai resapan air. Namun, pihak JBC membangun ruko-ruko dengan menimbun tanah tersebut sehingga tidak memikirkan dampak yang mereka berikan kepad masyarakat.

Bacaan Lainnya

Adapun dampak yang diberikan oleh pihak JBC terhadap masyarakat yakni, banjir. Tentunya hal ini membuat masyarakat sekitar geram dam mengamcam untuk melakukan demo di depan bangunan megah tersebut.

Ketua RT 09 Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Widrin mengatakan, warga sudah benci terhadap pihak JBC yang yang diduga tidak memperhatikan keselamatan warga sekitar.

“Mulai dari RT 10, 9, 8, 11 3, 32 dan Rt 02, merencanakan aksi unjuk rasa jika tidak adanya itikad baik dalam 2 bulan kedepan, dalam mengatasi banjir oleh pihak JBC maupun pemerintah Kota Jambi dan Provinsi Jambi. Sekarang masih bisa ditahan, hati-hati kalau aksi warga Sungai Kambang JBC bisa di tutup,” kata Widrin saat ditemui di vojnews.id, Minggu (13/4/25).

Dijelaskan Widrin, sebelum pembangunan JBC aliran sungai dapat digunakan warga sekitar untuk mandi. Namun, setelah dilakukan penimbunan mulai air tercemar hingga bewarna merah.

“Kolam retensi yang dibanguan pihak JBC tidak mampu menahan banjir. Kolam itu pun seperti kolam ikan tanpa penyekat pintu dan kecil,” jelasnya.

Ternyata, bukan hanya JBC yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir di wilayah Simpang lV Mayang tersebut. Namun, Mal atau pusat perbelanjaan Jambi Town Square (Jamtos) juga terlibat dalam hal ini.

“Sejak Jamtos di bangun memang ada banjir, tapi masih dalam tahap aman. Setelah pembangunan JBC, banjir sudah sering terjadi kedalamannya sampai ke plafon rumah warga,” kata Widrin.

Tak hanya memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar, banjir yang disebabkan oleh JBC ini juga membuat salah satu warga sekitar depresi akibat peristiwa tersebut

“Salah Satu warga saya mengalami depresi (inisial YS) setelah kejadian banjir di hari raya Idul Fitri kemarin,” ungkapnya.

Sebelumnya, pihak JBC juga sudah diingatkan untuk memperbaiki kolam retensi sebelum terjadinya bencana banjir di hari Raya Idul Fitri, namun mereka berkilah para pekerja mau mudik lebaran.

Pos terkait