Ironisnya, pihak yayasan penyalur sama sekali belum menunjukkan itikad baik untuk menjawab keresahan publik. Padahal, tanggung jawab moral maupun administratif semestinya menjadi prioritas agar kepercayaan masyarakat dapat dipulihkan.
Sementara itu, pernyataan resmi justru datang dari Sekretaris Satgas Percepatan MBG Jambi, Johansyah. Ia mengakui adanya temuan ulat dalam nasi MBG dan menegaskan pentingnya pengawasan ketat dari tim ahli gizi.
“Di SPPG ada tim ahli gizi dan sebagainya, agar memantau terkait pasokan makanan yang untuk disiapkan, untuk disajikan,” katanya.