VOJNEWS.ID, JAKARTA — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menegaskan bahwa empat visi utama Presiden Prabowo Subianto bertumpu pada pemanfaatan tanah dan tata ruang yang berkeadilan.
Menurut Nusron, kebijakan penataan ruang harus menjadi instrumen utama dalam mewujudkan empat visi besar Presiden, yakni ketahanan pangan, kemandirian energi, industrialisasi nasional, dan penyediaan perumahan rakyat yang terjangkau.
“Ketahanan pangan butuh tanah yang harus dilindungi, ketahanan energi juga memerlukan lahan, industrialisasi butuh kawasan industri, dan perumahan murah pun membutuhkan ruang yang sama. Karena itu, tata ruang harus mampu menyeimbangkan semua kepentingan tersebut,” ujar Nusron dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (7/11).
Ia menekankan bahwa tata ruang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan pembangunan agar tidak terjadi tumpang tindih kepentingan antar sektor. Seluruh Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) daerah, kata dia, harus diselaraskan dengan arah pembangunan nasional.
“Kita harus pastikan niat pembangunan itu benar sejak awal. Jika tata ruangnya keliru, maka arah pembangunan pun bisa salah. Kesalahan menata ruang berarti ada kesalahan dalam memaknai visi pembangunan itu sendiri,” ujarnya menambahkan.
Sebagai langkah konkret, Kementerian ATR/BPN menargetkan penyelesaian 2.000 RDTR dalam dua tahun ke depan melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah.
Nusron optimistis, dengan tata ruang yang sinkron, adil, dan berkelanjutan, arah pembangunan Indonesia akan semakin jelas menuju kedaulatan pangan, kemandirian energi, kemajuan industri, serta keadilan akses hunian bagi seluruh rakyat.
Selain itu, Nusron menegaskan bahwa kebijakan agraria dirancang agar manfaat tanah dan ruang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, baik saat ini maupun generasi mendatang.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Astacita, memastikan tanah terjaga dan ruang tertata agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” kata Nusron menutup pernyataannya.






