“Kalau lauk atau dari ikan tidak, karena dari ikan kan tidak ada yang basi. Itu mungkin dari sayur,” tegasnya.
Namun, publik menilai pernyataan ini terkesan menyepelekan fakta bahwa makanan yang didistribusikan ke pelajar seharusnya memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan yang ketat. Sebab, sekecil apapun temuan ulat, itu mencerminkan lemahnya pengawasan kualitas dari Dapur SPPG Pasir Putih 3.
“Ini kah yang dinamakan makanan bergizi dan higinis,” ujar Bakrie Halayuda di akun tiktok @voiceofjambi.
Selain itu, publik juga mempertanyakan kinerja ahli gizi yang dinilai tidak mengecek terlebih dahulu kondisi makanan saat akan disalurkan kepada siswa.
“Katanya ada ahli gizi, sebelumnya di cek terlebih dahulu gak waktu mau dikirim,” ujar @febbyfelano0.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi dari pihak Dapur SPPG yang terkesan bungkam terkait persoalan ini.