Daerah terparah adalah sepanjang Sungai Bekasi. Khususnya di Kali Cikeas dan Kali Cileungsi. Ketinggian air tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2016 dan 2020.
Ketinggian air mencapai 8 meter.
“Airnya lebih dari 8 meter. Ini membuat air meluap dari tanggul yang dibangun oleh BWSCC. Namun, ada patahan dan tanggul yang belum selesai. Ini membuat dampaknya sangat besar,” kata Tri.
Pemerintah Kota Bekasi sudah memberi peringatan banjir. Sampai sekarang, belum ada korban jiwa. Kerugian material, seperti rusaknya kendaraan, juga belum tercatat.
Banjir merendam 77 RT di Jakarta
BPBD Jakarta mengatakan 77 RT terdampak banjir. BPBD melaporkan air meluap di Kali Ciliwung, Krukut, dan bungalow, dtk.com.
Isnawa Adji, ketua BPBD Jakarta, mengatakan 25 RT di Jakarta Timur, 42 RT di Jakarta Selatan, dan 10 RT di Jakarta Barat terendam. Ketinggian air mencapai 10 meter. Ada beberapa jalan yang terendam di Jakarta Barat dan Selatan.
Di Kampung Melayu, 30 orang mengungsi ke SDN Kampung Melayu. Sementara di Bidara Cina, 17 orang mengungsi ke RPTRA, 26 orang ke masjid, 20 orang ke gelanggang Karang Taruna, dan 24 orang ke Majlis Taklim.
Banjir merendam 11 wilayah di Tangerang Selatan
Di Tangerang Selatan, Banten, 11 daerah terdampak banjir. BPBD Tangerang Selatan mengatakan 11 daerah terdampak akibat Kali Serua meluap, Kompas.com, Selasa (4/3).
Daerah yang terdampak antara lain:
Flamboyan RT 06/12, Rempoa, Ciputat Timur
Kavling Bulak, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren
Perum Pondok Maharta RW 9 dan RW 10 Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren
Pondok Safari RW 15, Jurangmangu Barat
Perumahan Rosewood, Serua indah, Ciputat
Jalan Roda RT05/012, Sawah, Ciputat
Graha Mas RW 12, Jelupang, Serpong Utara
Perumahan Bintaro indah , Jombang, Ciputat
Perum Taman Mangu Kelurahan Jurangmangu barat Kecamatan Pondok Aren
Perumahan Pamulang Asri dua RW 9, Serua latif, Ciputat
dari Komandan Peleton Satgas BPBD Tangerang Selatan Dian Wiriyawan, tinggi muka air beragam, antara 20-120 cm. akibat banjir tadi ratusan KK terdampak.
Cuaca ekstrem di awal Ramadan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Senin (03/03) menyampaikan imbauan wacana cuaca ekstrem di awal Bulan Ramadan ini.
“Cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya mala hidrometeorologi pada banyak sekali wilayah tadi terjadi sebab beberapa kondisi dinamika atmosfer yang secara signifikan mempertinggi potensi hujan pada beberapa wilayah pada Indonesia,” pada pernyataan tertulis di situs BMKG.
BMKG memperkirakan gelombang atmosfer, seperti Low Frequency, Kelvin, serta Rossby Ekuatorial akan tetap aktif, setidaknya selama sepekan awal Maret. Ini diperkuat dengan menggunakan adanya aliran siklonik di wilayah Pesisir Barat Aceh, lautan Hindia bagian barat daya Bengkulu, hingga daerah pesisir Selatan Papua.
“Hal ini menyebabkan potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi masih dapat terjadi secara merata di sejumlah daerah,” kata BMKG.
BMKG memperkirakan:
Periode 4-6 Maret 2025:
Hujan Sedang – Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, di Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Hujan Lebat – Sangat Lebat : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Papua Tengah, serta Papua Selatan.
Periode 7–10 Maret 2025:
Hujan Sedang – Lebat : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, pada Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Hujan Lebat – Sangat Lebat : Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.