“Pada bulan April 2025, lima negara yang menjadi tujuan ekspor Provinsi Jambi adalah Singapura, Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, dan Cina. Sampai dengan bulan April 2025, kelompok pertambangan memberikan kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Provinsi Jambi, yaitu sebesar 52,85 persen, diikuti kelompok industri sebesar 41,79 persen, dan kelompok pertanian sebesar 5,36 persen,” lanjutnya.
Lebih lanjut Gubernur Al Haris mengemukakan, Provinsi Jambi menyimpan potensi sumber daya alam dan produk unggulan yang masih bisa dioptimalkan sebagai produk ekspor Provinsi Jambi.
“Saya berharap rapat koordinasi ini dapat memperkuat koordinasi dan kerjasama semua pemangku kepentingan dalam rangka percepatan pengolahan sumber daya alam Provinsi Jambi, yang potensial sebagai produk ekspor, sekaligus mendorong inovasi dalam menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar global,” harapnya.
Gubernur Al Haris juga menekankan, dengan adanya rapat ini mampu mendorong pertumbuhan dan akselerasi ekspor di Provinsi Jambi demi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja yang lebih luas serta peningkatan pendapatan daerah.
“Saya yakin melalui sinergi dan perencanaan yang matang, kinerja ekspor Provinsi Jambi dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah sekaligus dapat menjadi stimulus bagi peningkatan perekonomian Provinsi Jambi dan nasional,” ungkapnya.
“Melalui rapat koordinasi ini, produk atau komoditas ekspor yang berasal dari Provinsi Jambi, namun tidak tercatat atau tidak terdata melalui ekspor Provinsi Jambi, namun tercatat di eskspor dari luar Provinsi Jambi, bisa dicatat dan didata di ekspor dari Provinsi Jambi. Oleh karena itu, saya minta agar kita memperbaiki mekanisme pencatatan ekspor komoditas Provinsi Jambi,” pungkasnya.