VOJNEWS.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menjadi solusi peningkatan gizi siswa di Jambi justru menuai kontroversi. Temuan nasi berulat di SMKN 2 Kota Jambi menjadi pukulan telak bagi kredibilitas program ini.
Sorotan publik kini mengarah pada Yayasan Dapur SPPG Pasir Putih 3 sebagai penyalur nasi MBG. Namun, hingga saat ini, identitas lengkap pihak yayasan masih ditutup rapat, tanpa ada klarifikasi resmi.
“Tidak perlu kita sebutkan,” ujar seorang narasumber.
Sikap bungkam ini memicu tanda tanya besar sekaligus melahirkan spekulasi liar, apakah penyediaan makanan bagi siswa dilakukan dengan standar yang asal-asalan?
Padahal, program MBG digagas dengan tujuan mulia untuk menjamin asupan gizi sehat dan layak bagi peserta didik. Tetapi, insiden ini justru menimbulkan kekhawatiran akan lemahnya pengawasan distribusi makanan serta minimnya transparansi dalam pelaksanaannya.