Kadis Pendidikan Jambi Soal Dugaan Korupsi Rp 21,8 M: Nama Itu Gak Kenal

Kepala Dinas Pendidikan, Provinsi Jambi, Syamsurizal
Kepala Dinas Pendidikan, Provinsi Jambi, Syamsurizal

VOJNEWS.ID – Dugaan kasus korupsi senilai Rp 21,8 miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi mencuat ke publik setelah diungkap oleh akun Tiktok anonim bernama Ghost_Root. Akun tersebut mengeklaim telah meretas sistem internal Disdik Jambi dan jaringan pribadi sejumlah individu yang diduga terlibat.

Dalam unggahan video yang viral, akun Ghost_Root menyebutkan empat nama sebagai calon tersangka utama. Mereka adalah Sahrul Azzam yang diduga menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Asep Tarmizi sebagai perantara proyek dan pengatur fee vendor, Fitria H pemilik perusahaan fiktif, serta Rifky Syahputra yang disebut sebagai pengawas proyek sekaligus pemalsu laporan fisik.

Bacaan Lainnya

Ghost_Root mengklaim telah menyusup ke server utama Disdik Jambi, termasuk email pribadi dan akun cloud milik para pihak yang terlibat. Dari hasil peretasan itu, ditemukan sejumlah dokumen digital, termasuk file terenkripsi berjudul smk_dak_final_2022.zip yang berisi dugaan invoice palsu dan notulen rapat bayangan terkait proyek dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022.

Lebih lanjut, akun tersebut juga memaparkan isi backup percakapan WhatsApp milik Sahrul Azzam. Dalam salah satu pesan, disebutkan adanya instruksi untuk menyiapkan SPJ palsu jika dilakukan audit BPK. Selain itu, ditemukan pula file Excel berjudul Pembagian_17persen.xls yang merinci aliran dana mencurigakan, termasuk Rp 2,4 miliar ke Fitria H, Rp 1,7 miliar ke aset, dan Rp 400 juta untuk menutup mulut pihak-pihak tertentu.

“Total kerugian negara mencapai Rp 21.897.960.000. Ini bukan asumsi, tapi angka yang diperoleh dari bukti digital hasil investigasi kami,” ujar narasi dalam video tersebut.

Ghost_Root menutup pesannya dengan seruan keras: “Uang pendidikan anak-anak kalian dijarah. Kami bukan kriminal, kami hanyalah rakyat yang marah. Kami adalah Anonimos. Kami tidak lupa, kami tidak memaafkan. Tunggu kami,” katanya.

Pos terkait