VOJNEWS.ID – Pemerintah Provinsi Jambi berencana menerapkan kebijakan pembinaan remaja bermasalah melalui pelatihan di barak militer. Langkah ini meniru inisiatif yang lebih dulu diambil Pemerintah Jawa Barat, yang mengirimkan remaja pelaku tawuran dan kenakalan ke barak militer untuk pembinaan disiplin.
Gubernur Jambi, Al Haris, menyebut bahwa remaja yang tergabung dalam geng motor, pelaku kejahatan jalanan seperti begal, serta anak-anak yang putus sekolah dan dianggap bermasalah, akan menjadi sasaran utama.
“Anak-anak kita di Jambi sebenarnya masih bisa dibina. Kalau pun ada yang terlibat begal, saya kira mereka ini butuh sekolah, bukan semata-mata pelaku kriminal,” ujar Al Haris, Selasa (13//2025).
Ia menambahkan bahwa program ini ditujukan bagi remaja yang telah meninggalkan bangku sekolah dan kehilangan arah, bukan bagi siswa yang masih aktif bersekolah.